Facebook Hand Pointer

Selasa, 27 Agustus 2019

Teknik Etsa dalam membuat kerajinan bahan keras

  1. Teknik Etsa

Kata Etsa berasal dari Jerman yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat. Teknik etsa berarti merendam bahan-bahan logam dalam larutan etsa (larutan asam).
Berikan lapisan dengan bahan penolak asam pada bagian yang tidak ingin tertetsa oleh pengikisan larutan asam ini. Sedangkan bagian yang ingin dietsa sesuai dengan desain biarkan kondisi terbuka agar terkena pengikisan asam. Jenis logam yang akan dietsa juga sangat mempengaruhi terhadap beberapa larutan dan bahan kimia yang secara terpisah menggigit dan melarutkannya.
Larutan asam ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik maupun campuran dari keduanya.  Pada sebagian larutan asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu. Sementara pada beberapa asam lainnya hanya sedikit sekali bahkan terkadang tidak ada pengaruh sama sekali.
Sukses tidaknya mengetsa sangat tergantung pada pengaturan dan pengawasan yang sangat teliti pada kekuatan larutan asam pengetsa.  Seperti :
  • Penerapan bahan penolak asam pada logamnya.
  • Cara dan ketrampilan dalam membuat desain agar tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung).
  • Pengawasan akan perhitungan waktu untuk pengukuran dan pengikisan asam, agar gambar etsa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang dinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerajinan Kayu

Kerajinan Kayu Hutan yang tersebar di seluruh Indonesia menjadikan negara kita ladang akan  bahan kayu. Karya kerajinan ukiran ini l...